Kisah
Sukses Seorang Wirausaha
DISUSUN Oleh: Hartina
Mulya Rahmadani
Oktarina
Jesica Desiani
Kelas: X Akuntansi1
Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Dumai
T.a
2013/2014
Berawal Dari Penjual Sayur
Menjadi Pengusaha Sukses
Pernahkah
Anda membayangkan seorang penjual sayur yang harus bekerja banting tulang untuk
menafkahi keluarganya akhirnya menjadi seorang penguusaha sukses?
Tentu saja kita jarang melihat otang
seperti ini. Bahkan ia bisa menghasilkan omset ratusan juta rupiah pertahunnya.
Mungkin kita akan terheran dan sangat kagum melihatnya.
Begitulah yang terjadi pada Ibu
Hj.Musliati yang kini mengelola 2 cabang toko, antara lain Mahkota Sati Koleksi
Wanita dan Mahkota Sati Anak-anak. Terletak di Jl. Sultan Syarif Kasim , Dumai
Timur.
Wanita kelahiran Bukit Tinggi, 31
Desember 1953 ini mengaku tak pernah berfikir hidupnya akan berubah seperti
sekarang. Dia bertekad bersama suaminya Bapak H.Nurtisi untuk pergi merantau
untuk mengadu nasib kekota Dumai. Pertama kali Ibu Hj.Musliati bekerja sebagai
penjual kue, tak lama kemudian ia menjual sayur, sedangkan suaminya bekerja
dibagian pemerintahan.
Ibu musliati selalu berfikif
bagaimana cara untuk mengembangkan usahanya? “kita kan mau maju juga dek, jadi
saya fikir kenapa tidak jualan baju saja untuk meningkatkan pendapatan?” kata
Ibu Hj.Musliati.
Sejak saat itulah Ibu Hj.Musliati
mencoba mencari tambahan pendapatan dengan menjual baju dengan cara kredit dari
gang ke gang dan kompleks-kompleks perumahan. Pada tahun 1997, Ibu Hj.Musliati
mencoba mencari keuntungan dengan cara menjual bajunya dipasar Senggol dan dari
keuntungan itulah ia dapat membangun rumah yang berada dijalan Sudirman
gg.Sadar.
Pada tahun 2003, Ibu Hj.Musliati
pindah ketoko untuk lebih mengembangkan usahanya, dengan modal 150 juta rupiah.
Dan pada tahun 2005 Ibu Hj.Musliati membel toko tersebut seharga 650 juta
rupiah.
Ia bisa membeli toko tersebut dari
hasil jualan, pinjaman Bank dan dibantu oleh gaji suaminya. Karena
barang-barangnya terlalu banyak, ia pun mengontrak toko sebelahnya seharga 20
juta rupiah per tahun, “setelah pindah ketoko ini bisnis baju ini
meninngkat
pesat hamper 90%, karena saya sudah punya langganan dipasar senggol”. Jelas Ibu
Hj.Musliati.
Ibu Hj.Musliati membeli barangnya
langsung ke Jakarta, seperti dipasar Tanah Abang, Mangga Dua dan Jati Negara.
Setiap bulannya, ia memilih stoknya sendiri, “karena setiap daerah berbeda
seleranya jadi harus saya sendiri yang kesana memilih baju yang sesuai selera”,
ujarnya.
Setiap berbelanja Ibu Hj.Musliati
bisa menghabiskan sekitar Rp.40 juta rupian untuk pakaian wanita , Rp.20 juta
rupiah untuk baju anak-anak dan apabila kalau mau lebaran sekitar Rp.100 juta
rupiah. Sedangkan keuntungan bersih yang diperoleh Ibu Hj.Musliati sekitar
Rp.40 juta sampai 50 juta rupiah per bulan. Harga yang ditawarkannya dari
Rp.60.000 sampai Rp.600.000 rupiah untuk satu pasang baju.
Ibu Hj.Musliati pernah mengalami
kesulitan dan penurunan pendapatan pada saat Ramayana baru dibuka. Namun, Ibu
Hj.Musliati tidak menyerah begitu saja, supaya jualannya laris, ia pun terus
bersaing dengan harga dan model yang berbeda dari mereka.
Akhirnya, setelah 1 sampai 2 tahun,
orang-orang kembali berbelanja ditoko Ibu Hj.Musliati, “asalkan kita punya
tekad yang kuat pasti kita bisa mencapainya” jelas Ibu Hj.Musliati.
Dari hasil jualan baju tersebut Ibu
Hj.Musliati dan Bapak H.Nurtisi sudah bisa membeli toko, membayar angsuran
Bank, membeli mobil dan menyekolahkan ketiga orang anaknya hingga ketingkat
sarjana. Salah satunya sarjana ekonomi akuntansi.
Ibu Hj.Musliati berjualan ditoko
tersebut dibantu oleh suaminya dan 2 orang
karyawan,
sejak umur 50 tahun sampai saat ini sudah berumur 60 tahun. Dulunya toko
tersebut diberi nama Mahkota tetapi setelah cucunya lahir yang bernama Sati
kemudian diganti menjadi Mahkota Sati.
Demikianlah kisah motivasi tentang
Ibu Hj.Musliati yang membuktikan bahwa dengan ketekunan dan kerja keras, maka
tercapailah segala yang kita inginkan.
Inilah kisah pengusaha sukses dari DUMAI. Semoga
kisah diatas bisa menjadi sebuah inspirasi bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar